Friday, December 20, 2019

Sad stories di November


Bulan ini saya dapat kabar bahagia sekaligus kabar sedih. Saya merasa ada sesuatu yang aneh dalam tubuh saya karena sudah telat menstruasi selama 5 hari. Saya tidak berani berspekulasi jika akan hamil karena dulu pernah telat seminggu tapi akhirnya menstruasi juga

Tgl 5 November saya beranikan beli test pack  2 buah. Satu merk Sensitif (yang mahal dan bisa digunakan kapan saja). Satu merk One Med (murah 7 rb, tapi harus dipakai pada pagi hari saat urine pertama). Hasil dari Sensitif menunjukkan ada 2 garis merah. Besok pagi nya saya tes One Med. Setelah ditunggu sekitar 3 menit, hasilnya juga sama.

Saya bersyukur dan senang karena di dalam perut saya ada janin. Kalau dihitung hitung mungkin usianya baru 5 week. Masih cukup kecil dan mungkin baru berupa gumpalan daging. Saya pun beraktifitas seperti biasa supaya tidak terlalu ngalem di trisemester pertama ini. Makanan pun tidak pilih pilih, malah cenderung lapar terus.

Pada Jumat malam , saya merasa ada yang aneh karena ada darah kental seperti keputihan berwana coklat. Jumlahnya tidak banyak. Saya lalu browsing kemungkinan kondisi ini. Ada beberapa artikel yang menyebutkan hal ini lazim untuk keadaan di tri semester awal. Contohnya dikarenakan  proses implantasi (embrio yang sudah dibuahi sedang menempel di leher rahim). Namun ada juga yang menyebutkan kondisi ini bisa dikatakan hamil Ektopik, hamil anggur, atau keguguran. Saya tidak berani suudzon, namun sudah siap dengan kondisi apa pun.

Sabtu pagi waktunya cek ke toilet , saya melihat ada darah kental keluar dan berbentuk seperti kulit. Selang beberapa menit perut saya sakit dan merasa ada sesuatu yang mengalir. Benar saja, ada darah yang keluar seperti daging kecil. Saya langsung berkesimpulan, ini keguguran.

Jam 10 pagi kami sudah datang ke Rumah sakit Sadewa untuk bertemu dengan dr. Brian Artha Prima Spog .  Begitu masuk ruang praktik, saya ceritakan kondisi keluarnya gumpalan darah. Lalu dokter melakukan cek usg, dan menceritakan keadaan rahim , kantong janin & janin yang sudah tidak ada. Kemungkinan besar gumpalan darah yang keluar adalah janin. Kami diberi resep obat dan harus control seminggu lalu untuk cek apakah rahim sudah bersih. Jika sudah bersih, maka tidak perlu kuret.

Hari Minggu, kami kebumikan calon janin ke pemakaman keluarga di Klaten. Bapak saya sempat menyarankan untuk member nama janin nya. Dengan beberapa pertimbangan, kami beri nama Fathiya artinya kemenangan. Menang karena sudah mampu bertahan selama 5 week di dalam rahim ibu.




0 comments:

Post a Comment