Monday, December 30, 2019

Study Tour ke Jogja Agro Techno Park

Late post..

Di pertengahan November, sekolah Krishna mengadakan study tour ke Jogja Agro Techno Park di daerah Nanggulan, Kulonprogo. Lokasinya cukup jauh dari sekolah, jadi jam 8 kurang Krishna sudah sampai sekolah.

JATP sendiri adalah taman edukasi milih pemerintah Kulonprogo. Tujuan nya mengedukasi sisi pertanian kepada anak2

Berdasar cerita Krishna dan gurunya..

Di JATP terdapat beberapa spot yang dikunjungi. Ada patung sapi , kerbau sebagai icon peternakan. Mungkin bisa sebagai edukasi jika hewan2 ini yang selalu membantu para petani.  Terdapat juga barisan becak  dan icon Joga seperti Tugu Jogja, Prajurit keraton.

Di dalam greenhouse ada tanaman2 sayuran yang sedang dibudidayakan seperti tomat, cabai, terong. Sayuran ini bisa dipetik sendiri dan dibawa pulang. Selain itu di bagian luar terdapat kolam ikan.

Kata Krishna, mereka juga diajak untuk melihat peternakan sapi. Ada beberapa sapi yang dipelihara di JATP. Puas jalan jalan dgn gurunya, Krishna dan teman teman istirahat di gazebo sambil makan snack yang telah dibawa dari rumah.

Melihat foto foto yang dikirim Bu Guru , anak anak tampak senang walaupun mukanya capek dan keringetan. Maklum JATP masih dalam pengembangan dan belum asri, sehingga kalo siang hari udaranya panas sekali.

Selepas dari JATP, rombongan makan siang di rumah orang tua Bu Nurul yang tidak jauh dari situ. Anak anak makan ramai2 di lantai dgn menu yang sudah disiapkan. Karena perjalanan pulang ke sekolah jauh, Krishna dan beberapa temannya ketiduran di bis.

Sunday, December 29, 2019

Naik Delman Domba di CFD Malang

Akhirnya merasakan jalan jalan di Car Free Day nya Malang. CFD nya sendiri membentang dari Simpang Balapan sampai ke Museum Brawijaya dan Jalan Semeru. Namanya CFD yah pasti ramai, di sepanjang Ijen banyak yg jalan , lari, naik sepeda. Andong kuda juga lewat disini, jadi harus hati hati jangan sampai ketabrak.

Kami berangkat agak siang , sekitar jam 8 an. Maklum Krishna bangunnya kesiangan dan nyuapin dulu. Start dari depan gereja Ijen kami berjalan ke arah Museum. Baru jalan 10 meter, ada penjual susu murni Nasional. Krishna nya minta berhenti dulu.

Setelah punya susu, kami jalan lagi dan bertemu banyak penjual makanan seperti martabak jadul, tahu, thai tea, salad buah. Rata2 yg jual disini sambil duduk2 tanpa meja. Beda dgn penjual resmi yang menempati stan stan di Jl Retawu atau Jl Wilis.

Spot favoritnya Krishna adalah Monumen Melati yg ada di depan museum. Kata dia namanya patung teratai karena bagian atasnya mirip bunga teratai.  Di depan monumen ada pertunjukan topeng monyet.  Krishna berhenti sebentar untuk melihat.
 
Lalu kami berjalan ke depan museum, disitu ada Delman yg ditarik dengan domba, namanya Deldom. Delman nya mini, bisa untuk 4 anak. Domba nya di depan, tapi jalannya dituntun oleh Manusia. Tarifnya murah, 5rb/anak

Setelah naik deldom, Krishna merajuk minta dibelikan Bubble Gun. Kalo jaman dulu namanya Salome. Fungsinya sama mengeluarkan balon balon busa. Tapi kali ini lebih modern, pakai baterai. Jadi tidak capek tiup tiup

Pulangnya, kami melewati Jalan Retawu. Banyak stan stan makanan, mulai dari menu berat hingga street food. Saya penasaran dengan dimsum nya, karena harganya 3rb an. Tenyata enak lohh.  Selain itu banyak penjual pakaian dsini.

Intinya kalau ke CFD harus bawa uang yang cukup. Karena banyak godaan makanan atau hiburan murah yang patut dicoba.






Saturday, December 28, 2019

Outbound TKIM Bhakti Mulia di Karangsari Pakem

Late post...

Ini cerita tentang kegiatan outbound yang diselenggarakan sekolah Krishna di awal bulan Desember. Kegiatan outbound ini melibatkan orang tua siswa dan anak2 didik.  Outbound dilaksanakan hari Minggu tgl 5 Desember 2019 di Karangsari Fishing Valley daerah Karangeneng, Pakem.

Lokasinya cukup jauh dari rumah,bukan Pakem yg sering kami lewati. Menurut Google Map rute tercepat melewati Jalan Magelang, jadi kami melewati underpass Jl Kaliurang, Monjali, dan Fly over. Tempatnya masih mblusuk mblusuk, sempat kami kesasar belok ke resort / penginapan. 

Sesampai di tempat outbound, kami bertemu dgn Bu Ami (wali kelas Krishna). Jadilah foto2 dulu di sekitar situ. Lokasinya cukup luas dan sudah dibagi2 permainan outboundnya. Di belakang Pendopo pertemuan, terdapat waduk air yang besar. 

Acara outbound dimulai pukul 9. Diawali dgn permainan keakraban antara orang tua dan anak. Kami berdua bermain tiup plastik, belajar menari, main sedotan, gendong2 an. 

Setelah acara ini, lanjut outbound di lapangan. Kali ini permainan nya menangkap bola sambil ditutup mata. Ibu2 nya mengambil bola sesuai warna, anak2 menghitungnya. Tidak ada menang kalah, semua ketawa bareng2.

Permainan kedua adalah basah2 an. Anak anak diajak untuk naik kapal karet mewati sungai kecil sedangkan Ibu ibu nya harus melewati seutas tali yang ada di atas air.  Hampir semua nya tidak mau karena takut basah, akhirnya yang merelakan diri adalah Bunda nya Zayyan , Lintang, dan Bu Ami. 

Permainan ketiga adalah anak2 berjalan di dalam sungai kecil sambil melewati jaring jaring. Sungainya bersih sekali sehingga batuan masih terlihat jelas. Disini sudah mulai basah celana dan baju Krishna.

Selanjutnya, permainan melewati jembatan tali dan ban berjejer.  Jika tidak hati2 bisa tercebur di dlm kolam. Anehnya, Krishna bukannya takut kecebur, malahan minta nyebur buat main air. 

Permainan terakhir adalah balap karung. Balap karungnya tidak biasa, karena karungnya sudah disatukan. Jadi ada sekitar 6 karung sudah dijahit dan anak anak harus kompak loncatnya. Namanya anak anak, ada satu yang telat loncat, jadinya jatuh semua. Dan ibu ibunya malah ketawa.

Acara ditutup dengan mendengarkan dongeng oleh Kak Aris.  Sambil makan siang, Krishna mendengarkan dongeng. Krishna cukup excited dengan acara hari ini.    

Energi keaktifannya bisa tersalurkan dengan baik, walaupun panas , semangat nya untuk ikut permainan dari awal tidak kendur. Waktu saya tanya, bagian outbound mana yang disukai. Dia menjawab saat naik perahu karet mengitari sungai dengan teman2 nya


Ke Malang Naik Micro Bus Rosalia Indah

Hari ini istimewa buat Krishna karena sudah dari 2 hari lalu dia mbingungi untuk naik bis. Akhirnya hari ini terlaksana.

Sejak siang Krishna sudah baik hati, tidak rewel di rumah, mau bantu2 utk beres2 dan packing, siang juga tidur cepat. Bangun sore langsung mandi tanpa ada drama.

Hari ini Jogja diguyur hujan mulai siang. Sempat was2 waktu sore hujannya masi deras. Tepat jam 17.15 ayah sudah sampai rumah. Ibu dan Krishna juga sudah makan sore. Mengapa makan nya cepat? Karena nanti di bis kami tidak dapat fasilitas makan malam (hanya ada snack). Bis yang akan kami naiki adalah Rosalia Indah tipe Micro Bus. Trayek bus adalah Jogja - Solo- Surabaya - Malang full tol. Jadi tidak mampir di rumah makan.

Selepas maghrib kami berangkat dr rumah. Perjalanan ke pool bis di Adi Sutjipto cukup padat krn hari Jumat banyak mobil mudik ke Solo, ditambah lagi liburan dan Hujan. Setidaknya 30 menit kami telah sampai. Bis baru sampai sekitar 19.30 krn terkena macet.  

Kapasitas micro bus sekitar 15 seat, formasi duduk 1-2. Seat nya cukup luas dan nyaman utk orang bertubuh besar. Sayangnya sandaran tangan diantara tempat duduk tidak bisa diangkat, jadi Krishna agak kesusahan ketika tidur. Biasanya kalau di bus Eksekutif , Krishna tidurnya bisa lurus dgn kaki ditaruh di atas paha saja. Kali ini, kakinya harus naik di alas duduk. Satu lagi kekurangan Micro Bus adalah tidak ada toilet.

Sekitar jam 22.45 bis kami berhenti di pool Rosalia Karanganyar. Disini berhenti cukup lama dan ada pergantian supir. Kami juga dibagikan snack. Snack nya berisi kue sus kering, orem2 isi ayam (enak menurut saya), dan air mineral 600ml. 

Selepas dari pool, bis mengisi bbm terlebih dahulu. Sepertinya SPBU nya milik Rosalia karena banyak bis Rosalia yg berjajar disitu dan juga ada mini market dengan nama yg sama. Waahh ternyata ekspansi bisnisnya boleh juga. Setelah selesai mengisi BBM, bisa langsung masuk toll Karanganyar.  

Perjalanan Karanganyar Malang ditempuh sekitar 5 jam. Bis tidak berhenti di sepanjang toll. Sampai pool di Hamid Rusdi tepat jam 4 pagi. Setelah itu saya pesan Grabcar utk mengantar pulang ke rumah. 

Perjalanan yang menyenangkan. Sayang tidak bisa menikmati keindahan toll Malang karna hari masih gelap. 

Wednesday, December 25, 2019

Bermain Ombak di Pantai Baru

Tidak ada rencana sebelumnya, pagi2 si Ayah menyuruh kami cepat2 mandi karena akan diajak pergi ke pantai. Pantai yang akan dituju adalah Pantai Baru, pantai dengan patung ikan hiu di depan pintu masuknya.

Letak Pantai Baru ada di kabupaten Bantul. Berjejer di sebelahny Pantai Samas, Kawuring, dan Hutan Mangrove. Perjalanan dari rumah sekitar 1.5-2 jam. Kami berangkat jam 8, sampai jam 9.30 (alhamdulilah belum macet)

Begitu dekat dgn kawasan pantai, ada petugas yg menarik retribusi tiket. Tiket masuk per orang adl Rp 10.000 . Harga tiket sudah mencakup semua pantai. Tiket parkir mobil 5rb

Di Pantai Baru, ada banyak pilihan permainan selain bermain air. Pengunjung bisa menyewa ATV dan berkeliling di sepanjang pantai.  Di deretan pinggir pantai banyak warung2 makan yg menyediakan menu ikan, soto, bakso. Harga juga sudah ditulis di depan warung, jadi tidak perlu was was ketika membayar.

Kami bertiga bermain di garis pantai. Pertama bermain pasir, membuat gunung2 pasir dan track mobil. Lalu Krishna tertarik utk main air. Oleh ayah diajak menunggu ombak agar kakinya terkena air. Awalnya takut, lama2 malah ketagihan main air. 
Malahan sampai basah2 an mandi air.

Setelah puas main air, kami kembali main pasir. Kaki Krishna kami tumpukin pasir seolah olah ada gunung di atasnya. Lalu dia mempraktekkan gunung meletus dgn kakinya

Sekitar jam 10.30 kami menyudahi bermain di pantai. Selain krn matahari sudah panas, si Ayah pgn mampir ke sate Pak Pong. Dalam perjalanan pulang, kami melewati kebun2 matahari di sekitar Pantai Samas. Tapi sayang, bunga nya belum bermekaran. Jadi wisata bunga matahari tidak bisa dinikmati


Friday, December 20, 2019

Bagi Raport Semester 1

Hari ini hari pembagian raport Krishna. Sengaja saya ambil jadwal jam 9.30 agar sepulang dari sekolah langsung mampir ke Transmart.

Di sekolah saya bertemu dengan ibu2 lainnya. Salam sapa cupika cupiki tanya kabar satu sama lain. Ketika giliran ambil raport hanya ada Bu Nurul. Bu Ami sepertinya masih ijin mengambil raport anaknya juga. Pengambilan raport hanya 10 menit. Tidak banyak feedback yang diberikan. Ketika saya tanya apakah ada sisi yang harus diperbaiki dari Krishna selama 1 semester ini, Bu Guru hanya menyarankan untuk membaca rekomendasi yg sudah dibuat di raportnya (sayang sekali).
Sebagai oleh2 pembagian raport, dibagikan juga buku hasil karya anak selama 1 semester,majalah komunika, dan kalender

Seperti rencana sebelumya, kami menuju Transmart. karena masih jam 10, mall nya masih sepi. Saya segera ke stand pakaian anak2 utk beli baju ponakan yg baru lahir. Rencananya mau dibawa ke Malang. Setelah itu kami ke Lt 3 utk beli kebutuhan dapur. Supaya Krishna tidak rewel, harus dibelikan astor dulu . Sepanjang menemani ibu belanja, Krishna anteng.

Setelah belanja, kami makan nasi goreng dan es manis di solaria. Makannya tidak habis, jadi minta dibungkus.  Sebelum sampai rumah, kami mampir toko utk beli mainan pesawat kertas dan sayur utk dimasak sore. Sore ini menu nya kacang panjang tumis tempe


Sad stories di November


Bulan ini saya dapat kabar bahagia sekaligus kabar sedih. Saya merasa ada sesuatu yang aneh dalam tubuh saya karena sudah telat menstruasi selama 5 hari. Saya tidak berani berspekulasi jika akan hamil karena dulu pernah telat seminggu tapi akhirnya menstruasi juga

Tgl 5 November saya beranikan beli test pack  2 buah. Satu merk Sensitif (yang mahal dan bisa digunakan kapan saja). Satu merk One Med (murah 7 rb, tapi harus dipakai pada pagi hari saat urine pertama). Hasil dari Sensitif menunjukkan ada 2 garis merah. Besok pagi nya saya tes One Med. Setelah ditunggu sekitar 3 menit, hasilnya juga sama.

Saya bersyukur dan senang karena di dalam perut saya ada janin. Kalau dihitung hitung mungkin usianya baru 5 week. Masih cukup kecil dan mungkin baru berupa gumpalan daging. Saya pun beraktifitas seperti biasa supaya tidak terlalu ngalem di trisemester pertama ini. Makanan pun tidak pilih pilih, malah cenderung lapar terus.

Pada Jumat malam , saya merasa ada yang aneh karena ada darah kental seperti keputihan berwana coklat. Jumlahnya tidak banyak. Saya lalu browsing kemungkinan kondisi ini. Ada beberapa artikel yang menyebutkan hal ini lazim untuk keadaan di tri semester awal. Contohnya dikarenakan  proses implantasi (embrio yang sudah dibuahi sedang menempel di leher rahim). Namun ada juga yang menyebutkan kondisi ini bisa dikatakan hamil Ektopik, hamil anggur, atau keguguran. Saya tidak berani suudzon, namun sudah siap dengan kondisi apa pun.

Sabtu pagi waktunya cek ke toilet , saya melihat ada darah kental keluar dan berbentuk seperti kulit. Selang beberapa menit perut saya sakit dan merasa ada sesuatu yang mengalir. Benar saja, ada darah yang keluar seperti daging kecil. Saya langsung berkesimpulan, ini keguguran.

Jam 10 pagi kami sudah datang ke Rumah sakit Sadewa untuk bertemu dengan dr. Brian Artha Prima Spog .  Begitu masuk ruang praktik, saya ceritakan kondisi keluarnya gumpalan darah. Lalu dokter melakukan cek usg, dan menceritakan keadaan rahim , kantong janin & janin yang sudah tidak ada. Kemungkinan besar gumpalan darah yang keluar adalah janin. Kami diberi resep obat dan harus control seminggu lalu untuk cek apakah rahim sudah bersih. Jika sudah bersih, maka tidak perlu kuret.

Hari Minggu, kami kebumikan calon janin ke pemakaman keluarga di Klaten. Bapak saya sempat menyarankan untuk member nama janin nya. Dengan beberapa pertimbangan, kami beri nama Fathiya artinya kemenangan. Menang karena sudah mampu bertahan selama 5 week di dalam rahim ibu.