Alhamdulilah akhirnya
saya kembali menulis lagi. Semoga istiqomah keinginan saya untuk bisa membuat
daily blog, aamiin
Untuk post pertama ini,
saya ingin bercerita kalau sekarang saya dan keluarga sudah tinggal di
Yogyakarta. Setelah hampir 4 tahun lamanya menetap di Palembang, akhirnya koper
kami mendarat disini. Sebenarnya Pak Suami dan adek
Krishna sudah duluan tinggal di Jogja dari bulan Juli, saya nya baru pindah di
bulan November. Kenapa kok bias berbeda , ya karena pengajuan saya untuk resign
dari kantor masih ditunda. Maklum Pakbos harus mencari pengganti dan tentu saja
tidak mudah.
Berbicara ketika kami
LDR selama masa transisi, jadi ada beberapa hal lucu, senang, dan sedih. Tiap 2
minggu sekali saya harus bolak balik Palembang-Jogja untuk menengok Krishna. Dan
tentu ini harus ekstra sabar karena hanya ketemu anak selama 3 hari, jadi
ketika ketemu Krishna harus maksimal maen2 sama dia. Selama bolak balik ini,
saya selalu memaksimalkan bagasi untuk membawa sebagian barang2 rumah ke Jogja
(mengirit biaya pindahan, hehehe). Tiap pulang selalu bawa koper
besar, kardus rokok, dan bagasi kabin. Alhamdulilah saat itu Lion Air masih
free 20kg bagasi.
Dan menjadi pejuang LDR
tuh harus extra hemat, karena tiket pesawat gak ada yang murah, hehehe. Setiap
balik Jogja saya selalu naik Lion Air paling malam (dan ini tiketnya sekitar
700rb), untuk baliknya saya biasa pilih penerbangan Senin/Selasa pagi yaitu
Ekpress/ NAM Air (tiketnya sekitar 500rb). Jadi kalo dhitung2 biaya
tiket selama sebulan 2,5-3jt (untuk 2 kali PP)
LDR memang menyita
pikiran dan tenaga. Karena itu sebisa mungkin saya menghindari hal tsb,
walaupun harus ada hal2 yang dikorbankan. Waktu saya akan memutuskan untuk
resign, pikiran saya macam2 seperti ada ketakutan nanti tidak punya penghasilan
lagi. Namun alhamdulilah ketika mendisusikan semuanya dengan Allah, perasaan
lebih tenang dan hati lebih mantab. Rezeki tidak akan pernah tertukar, dan
Allah akan membukakan pintu rezeki yang lainnya bagi saya. Dan yang selalu saya
ingat bahwa kodrat saya sebagai Ibu adalah mendidik anak2, jadi saya harus
mengesampingkan duniawi tersebut. Insyaallah menjadi Ibu , gajinya langsung
dari Allah dan keberkahannya lebih berlimpah. aamiin
0 comments:
Post a Comment