Di postingan hari ini, saya akan mencoba share Tips
Menabung.
Sejak jaman TK, saya sudah diajarkan orang tua dan kakek saya untuk
giat menabung. Dulu waktu kecil, saya dibelikan celengan ayam sama Kakek dan
bahan celengannya dari tanah liat. Setiap dikasi uang lebih sama ibu, saya
masukkan ke celengan , baik itu uang koin atau kertas. Hal yang paling
membahagiakan adalah saat celengan sudah penuh, berarti waktunya untuk
memecahkan. Kalo menabung dengan celengan, uang yang dari kertas pasti warnanya
kucel dan bau, kalo yang koin sih aman2 saja
Tabungan Krishna |
Setelah melewati masa celengan, saya mulai mengenal menabung di
bank. Rekening pertama saya di Bank Lippo dan membuat rekeningnya
setelah punya KTP. Namanya masih SMA, menabungnya masih bolong2 (sisa uang saku
banyak habis untuk biaya angkot dan beli makan, hehehe)
Menabung yang berfaedah bagi saya adalah saat mulai kerja
di Medan. Saat itu saya juga terdaftar di koperasi kantor. Saya disarankan
untuk menabung dengan system langsung potong gaji. Jadi brpa % dari gaji saya langsung masuk koperasi
untuk simpanan anggota. Hasilnya memuaskan, dalam 1 tahun tabungan saya
bertambah dan dapat SHU yg cukup banyak saat itu.
Selain menabung dengan system potong gaji, saya juga
pernah ikutan Nabung Emas di salah satu bank. Kebetulan teman saya kerja di BSM
dan saya ditawari untuk cicilan emas. Emas nya dlm bentuk LM jadi lebih stabil
harganya. Setelah memilih produk LM nya, kita tinggal pilih mau cicilan berapa
bulan. Ini juga efektif krn jika suatu saat kita membutuhkan, kita bisa jual LM
nya. Namun yang perlu diperhatikan adalah masalah penyimpanannya.
Program Cicil Emas BSM dari web |
Setelah pindah ke Palembang, cara saya menabung juga
berubah. Lebih sedikit ribet karna saya harus transfer tiap bulan ke 1 rekening
khusus. Jadi saya punya 1 rekening non ATM yang fungsinya khusus untuk
tabungan dan dana darurat. Dana darurat sangan penting saat ini, karena kita
tidak bisa prediksi akan hal2 yg akan terjadi seperti tiba2 orang tua kita
sakit dan butuh biaya untuk operasi.
Untuk menghindari hutang, kita bisa ambilkan dari tabungan. Untuk rekening khusus, saya rekomendasikan ambil yang Tabunganku karena
biaya Administrasi bulanan murah
Cara selanjutnya sedikit konvensional (lagi). Saya
menabung di
dalam wadah Aqua 1.5L. Setiap ketemu uang 20rb, saya selalu masukkan ke
dalam botol. Jadi tiap belanja, saya usahakan membayar dengan uang 50rb – 100
rb supaya dapat kembalian 20 rb. Uang warna hijau nya ini lalu dimasukkan ke
botol. Setelah botol penuh, lalu kita pindahkan ke rekening tabungan khusus
(seperti saya ceritakan di atas). Hal ini cukup efektif krna saat ini bekerja
nya sebagai Ibu Rumah Tangga dan kebanyakan belanja di warung atau sesekali ke
supermarket, hehe.
Contoh buku Tabunganku |
Sekiranya seperti itulah cara yang saya gunakan untuk bisa
menabung. Memang bagusnya ada tujuan yg ingin dicapai sehingga menambah
semangat. Untuk saat ini semangat saya menabung adalah Persiapan Anak sekolah
(uang masuk sekolah lumayan mahal cynn ) , dan
Daftar Haji.
Sedikit saya simpulkan yah dari cerita saya di atas untuk
Tips menabung
- Untuk usia anak, bisa diajarkan lewat celengan
- Untuk pekerja, baiknya mengambil Tabungan Rencana yang dipotong setiap bulan (saat ini tiap bank sudah ada program nya) atau mengikuti Program Cicilan emas (rekomendasi saya adalah Pegadaian karena sistemnya mudah dan cabangnya banyak)
Dan sebisa mungkin hindari beli2 barang yang tidak
penting, menggunakan Kartu Kredit secara berlebih. Karena nantinya mengacaukan
cashflow teman2 (yang harusnya bisa buat nabung, malah untuk bayar cicilan)
0 comments:
Post a Comment